Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan bangsa merupakan hasil dari kerja keras dan kontribusi semua pemimpin sebelumnya. Dalam pidatonya pada acara Halalbihalal bersama Purnawirawan TNI/Polri di Balai Kartini, Jakarta, pada hari Selasa, Prabowo menyampaikan hal tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada para pendahulu yang telah meletakkan dasar yang kuat bagi Indonesia. "Setiap pemimpin memiliki peran penting. Saya dapat melangkah maju dan percaya pada hasil yang dicapai berkat fondasi yang dibangun oleh para pendahulu sebelum saya," ujarnya. Presiden juga menekankan bahwa pembangunan bangsa bukanlah tugas yang dapat diselesaikan dalam waktu 5 tahun, bahkan 10 tahun ke depan. Prabowo mengingatkan bahwa pembangunan bangsa adalah usaha kolektif yang melibatkan banyak pihak, bukan hanya presiden saja. Selain itu, Kepala Negara mengajak purnawirawan dan masyarakat untuk terus berkontribusi bagi bangsa sesuai dengan kemampuan masing-masing. "Kami sebagai purnawirawan dari segi kedinasan, memang telah menyerahkan tanggung jawab kepada generasi berikutnya," kata Presiden. Namun, Prabowo menegaskan bahwa sebagai seorang patriot dan warga negara, jika kita masih memiliki kemampuan, semangat, serta sesuatu yang dapat disumbangkan kepada negara dan bangsa, maka kita harus memberikan kontribusi yang dapat kita berikan. Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menekankan pentingnya kekuatan nasional untuk bertahan di tengah tantangan global. Prabowo mengingatkan bahwa negara-negara yang tidak memiliki kekuatan akan punah karena tidak mampu mempertahankan dan mengamankan sumber daya mereka sendiri. "Jika suatu bangsa tidak dapat menguasai sumber kekayaan mereka sendiri, maka bangsa tersebut akan mengalami kemiskinan. Ini sangat sederhana," ujarnya. Meskipun Indonesia tidak menginginkan perang, Prabowo menyatakan bahwa terkadang situasi memaksa suatu bangsa untuk berjuang demi mempertahankan kedaulatan. "Kita merdeka karena berani mengambil keputusan untuk berperang ketika Belanda enggan memberikan kemerdekaan kepada kita. Saat ini pun, di dunia ini, yang kuat akan memaksa yang lemah," ungkap Presiden Prabowo.