Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengadakan pertemuan dengan paguyuban Jawa Timur di Maluku untuk mendengarkan aspirasi masyarakat demi memperkuat pasar perdagangan antar daerah. "Misi perdagangan dan penguatan pasar antara Maluku dan Jawa Timur adalah langkah strategis untuk membuka peluang kerjasama perdagangan yang lebih luas antara kedua provinsi," ungkap Gubernur Khofifah di Ambon, Selasa. Pernyataan tersebut disampaikan dalam forum silaturrahmi dengan masyarakat Jawa Timur yang tinggal di Maluku. Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Jatim juga menerima masukan dari para pengusaha dan UMKM Jawa Timur yang berada di Maluku. Kegiatan misi perdagangan ini melibatkan sekitar 50 pelaku usaha dari Jawa Timur dan 100 pelaku usaha dari Maluku, yang berasal dari BUMD, asosiasi pelaku usaha seperti KADIN, IWAPI, HIPMI, serta pelaku UMKM binaan dari OPD masing-masing provinsi. Menurut Khofifah, misi perdagangan ini merupakan yang kedua kalinya setelah sukses dilaksanakan pada tahun 2021 dengan nilai komitmen transaksi mencapai Rp232,7 miliar melalui 49 transaksi perdagangan. "Kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam memperluas jaringan, memperkuat konektivitas ekonomi antara Jatim dan Maluku, serta membuka akses pasar yang lebih luas bagi pelaku usaha lokal," jelas Khofifah. Gubernur Khofifah berharap agenda ini tidak hanya menghasilkan transaksi, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk kerjasama ekonomi jangka panjang. "Kami ingin hubungan perdagangan ini berkelanjutan, dapat menggerakkan ekonomi lokal, serta memberikan kesejahteraan yang lebih merata bagi masyarakat Jawa Timur dan Maluku," tegasnya. Sebelumnya, Pemprov dari kedua daerah telah mengadakan Pra-Misi Dagang pada 17 April secara daring sebagai langkah awal penjajakan peluang kerjasama.