Psikolog Jane Cindy Linardi menyatakan bahwa memahami batasan diri terkait beban pekerjaan yang dihadapi merupakan salah satu strategi untuk menjaga kesehatan mental di tempat kerja. "Mengetahui kapan saatnya untuk membatasi diri dari beban pekerjaan yang ada adalah salah satu metode untuk menjaga kesehatan mental. Apabila dirasa beban pekerjaan sudah melebihi kapasitas, sebaiknya disampaikan dengan jujur dan meminta agar tanggung jawab tersebut dibagi dengan rekan tim," ujarnya saat dihubungi di Jakarta pada hari Kamis, dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia. Jane menyatakan bahwa hal ini juga relevan bagi para pekerja kreatif yang tidak terikat pada jam kerja tertentu. Ia menekankan pentingnya kesadaran akan batasan pribadi, mengetahui kapan harus berhenti, serta tidak melanjutkan pekerjaan jika dirasa sudah terlalu banyak. Selain itu, mereka perlu mengenali sinyal dari tubuh dan tanda-tanda awal kelelahan fisik dan mental. Pekerjaan yang melebihi kapasitas dapat mengakibatkan kelelahan fisik dan mental (burnout). Situasi ini dapat berdampak pada kualitas hasil kerja yang tidak optimal atau ketidakmampuan untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan. Selain memahami batasan diri, Jane menambahkan bahwa langkah lain untuk menjaga kesehatan mental di lingkungan kerja adalah dengan menyediakan waktu untuk diri sendiri setelah jam kerja atau di akhir pekan, memastikan waktu tidur yang cukup, berolahraga secara teratur, serta melakukan aktivitas yang sesuai dengan minat pribadi. "Olahraga dapat merangsang produksi hormon endorfin, yang berperan dalam menciptakan perasaan bahagia dan berenergi. Di samping itu, berolahraga secara teratur juga dapat meningkatkan suasana hati," ungkapnya, yang berpraktik di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya. Dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, penting bagi pekerja untuk memanfaatkan waktu istirahat di kantor secara efektif. Jika merasa perlu waktu untuk diri sendiri, pekerja sebaiknya tidak ragu untuk menolak ajakan rekan kerja untuk makan bersama. Selain itu, meluangkan waktu di akhir pekan untuk melakukan aktivitas yang sesuai dengan hobi sangat dianjurkan. Bagi mereka yang belum berkeluarga, setiap pulang dari kantor juga dapat digunakan untuk beristirahat dan melakukan hal-hal yang disukai. Karyawan juga perlu menyadari tanda-tanda bahwa lingkungan kerja tidak lagi mendukung kesehatan mental mereka, seperti ketika atasan memberikan beban kerja yang berlebihan, bahkan di luar jam kerja. Terdapat juga masalah senioritas yang dapat menekan karyawan junior untuk melakukan tugas-tugas tertentu, yang pada gilirannya dapat menghambat pertumbuhan profesional dan tidak menghargai batasan pribadi karyawan, seperti waktu cuti. Bagi karyawan yang tinggal di DKI Jakarta, mereka dapat memanfaatkan layanan E-Jiwa yang disediakan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Layanan ini tersedia melalui aplikasi JakSehat dan dapat membantu dalam memeriksa kesehatan mental. Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyediakan berbagai fasilitas dan layanan kesehatan jiwa, termasuk di puskesmas.