ANTARA/Pixabay/pri

Bijaklah Dalam Memberikan Komentar Kepada Pasangan Yang Sudah Menikah

Senin, 16 Jun 2025

Psikolog keluarga dari Universitas Indonesia, Sani B Hermawan, menyarankan agar kita bijak dalam memberikan komentar kepada pasangan yang sudah menikah tetapi belum memiliki anak, agar tidak menambah beban bagi mereka.

"Jangan terlalu mengomentari orang yang belum punya anak karena kita tidak tahu sebenarnya apakah mereka ingin atau belum bisa, kita tidak ada yang tahu, jadi mohon bijak saja," kata Sani kepada ANTARA, pada hari Senin.

Ia menjelaskan bahwa komentar sering kali datang dari teman atau keluarga pasangan yang melihat mereka belum memiliki anak. Ia juga menyarankan agar sebaiknya tidak memberikan komentar bernada negatif terhadap pasangan yang belum memiliki anak, karena hal itu hanya akan menambah beban bagi pasangan yang mungkin sedang menunggu kehadiran anak namun belum bisa.

Komentar yang bersifat negatif dapat memengaruhi kondisi psikologis pasangan, membuat mereka merasa semakin tertekan akibat situasi dan ucapan orang lain.

Apabila Anda memiliki keputusan yang tegas untuk tidak memiliki anak karena pertimbangan finansial atau kesiapan mental yang belum terpenuhi, hal tersebut dapat disampaikan dengan cara yang baik tanpa perlu merasa takut untuk menanggapi komentar.

"Keputusan itu adalah hak kita, jika kita yakin, apapun yang dikatakan orang lain, kita bisa menjawab bahwa kita memang belum merencanakan, misalnya, 'oh ya, mungkin tahun depan', tanpa harus merasa dipandang rendah, dikecilkan, atau menerima komentar negatif," ujar Sani.

Ia menyatakan bahwa dalam mengelola rumah tangga, pasangan suami istri memiliki hak untuk menentukan apakah mereka sudah siap untuk segera memiliki anak atau lebih memilih untuk menundanya.

Keputusan tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai alasan, seperti pekerjaan yang masih sulit untuk ditinggalkan atau perasaan belum mampu memberikan fasilitas yang memadai bagi anak yang akan mereka asuh di masa depan.

Ia merekomendasikan agar jika pasangan telah membuat keputusan tersebut, mereka dapat menggunakan alat kontrasepsi yang disepakati oleh kedua belah pihak untuk mencapai tujuan yang diinginkan sesuai dengan rencana.

"Apabila mereka benar-benar merencanakan untuk tidak memiliki anak, biasanya mereka akan menggunakan metode perlindungan yang lebih aman, entah itu spiral, kondom, atau IUD, atau mereka juga dapat menjadwalkan berdasarkan tanggal dan lain sebagainya," ujar Sani.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.