Kementerian Kebudayaan menyatakan bahwa saat ini sedang melakukan penelitian mengenai pemugaran situs prasejarah Gunung Padang yang terletak di Jawa Barat. "Proses ini masih dalam tahap kajian, tentu saja masih dalam kajian," ungkap Menteri Kebudayaan Fadli Zon setelah peluncuran program Dana Indonesiana di Jakarta pada hari Senin. Fadli menambahkan bahwa penelitian ini mencakup anggaran serta bentuk pemugaran. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat di antara para ahli mengenai situs peninggalan kebudayaan Megalitikum yang diperkirakan berusia antara 10.000 hingga 25.000 tahun sebelum Masehi. Dengan adanya diskusi yang masih berlangsung, ia menekankan bahwa potensi kebudayaan ini memiliki daya tarik global, sehingga perlu dilakukan pembicaraan lebih lanjut untuk memutuskan tentang pemugaran. "Sebuah tim telah dibentuk untuk melakukan kajian yang mengarah pada pemugaran, sementara riset akan dilakukan oleh BRIN, tetapi kajian pemugaran akan menjadi tanggung jawab kami," kata Menteri Kebudayaan. Sebelumnya, Menteri Fadli Zon juga menyatakan bahwa pihaknya berencana untuk melakukan pemugaran situs Gunung Padang yang berada di Desa Karyamukti, Kabupaten Cianjur, meskipun struktur yang ada di lokasi tersebut belum diketahui dengan jelas. Ia mengharapkan bahwa pemugaran dapat dilaksanakan dengan mengikuti panduan dari hasil penelitian yang terus dilakukan oleh para peneliti. Meskipun hasilnya mungkin tidak akan menghasilkan bentuk utuh dari situs tersebut karena tidak adanya cetak biru, Fadli menyatakan bahwa pemugaran akan dilakukan semaksimal mungkin berdasarkan struktur bebatuan yang ada saat ini, dan diharapkan dapat dimulai pada tahun 2025.