Sebanyak 15 unit laptop telah diserahkan kepada sekolah untuk mendukung kegiatan operasional pendidikan. Selain itu, 23 guru dan tiga penjaga kantin juga menerima bantuan sembako dari Wakil Presiden. Dalam kesempatan ini, Wakil Presiden didampingi oleh Gubernur NTT Melki Laka Lena, Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma, Bupati Kupang Yosef Lede, dan Wakil Bupati Kupang Aurum Titu Eki. Wakil Presiden Gibran mengunjungi tiga kelas di SDI Kaniti dan juga mengunjungi SMPN 5 Kaniti untuk memberikan paket alat tulis. Plt Kepala Sekolah UPTD SDI Kaniti, Yuliana Nenabu, menyatakan, 'Hari ini kami di SDI Kaniti merasa sangat bahagia atas kunjungan orang nomor dua di RI, Bapak Wapres Gibran.' Ia mengucapkan terima kasih atas perhatian dan sumbangan yang diterima, mengingat siswa di sekolah sangat membutuhkannya. 'Kami di sini memiliki keterbatasan ekonomi, di mana kebanyakan orang tua adalah buruh dan tukang, sehingga masih ada anak-anak yang tidak memakai sepatu ke sekolah,' ujarnya. Pihaknya juga telah mengajukan proposal perbaikan infrastruktur sekolah untuk ditindaklanjuti oleh Wapres Gibran. 'Kami di SDI Kaniti terus berdoa mendukung setiap usaha Bapak Presiden Prabowo dan Wapres Gibran dalam pelayanan, khususnya di bidang pendidikan,' tambahnya. Pandangan Prabowo mengenai pendidikan tidak muncul secara tiba-tiba. Ia telah lama mengangkat isu ketimpangan dan kemiskinan sebagai sumber dari berbagai masalah nasional. Ia menyadari bahwa tanpa perbaikan kualitas sumber daya manusia, negara sebesar dan sekaya Indonesia akan terus tertinggal. Oleh karena itu, ketika ia akhirnya mendapatkan mandat rakyat sebagai Presiden, sektor pendidikan menjadi salah satu fokus utama dalam perjuangannya. Mungkin Presiden Prabowo terinspirasi oleh pernyataan Nelson Mandela yang mengatakan, 'Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat digunakan untuk mengubah dunia.' Salah satu bentuk komitmen Presiden Prabowo di bidang pendidikan adalah dengan melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). MBG bukan sekadar tentang makan siang, melainkan merupakan kebijakan yang didasarkan pada ilmu gizi, psikologi anak, dan keadilan sosial. Di balik program ini terdapat pemahaman yang mendalam: anak yang lapar tidak akan mampu belajar. Begitu pula dengan program Sekolah Rakyat, yang mengubah pandangan bahwa pendidikan hanya untuk mereka yang mampu. Ia menciptakan tempat bagi anak-anak dari keluarga miskin agar mereka tidak terpaksa putus sekolah karena masalah perut dan tempat tinggal. Selain itu, terdapat juga program Sekolah Unggulan yang memberikan kesempatan bagi anak-anak berbakat dari daerah terpencil untuk berkembang. Dalam konteks demokrasi, kesetaraan akses sangatlah penting. Dalam pembangunan, keadilan bagi mereka yang memiliki potensi luar biasa juga tidak kalah penting. Oleh karena itu, dalam Asta Cita, Presiden Prabowo menekankan bahwa salah satu indikator untuk mencapai status negara maju adalah peningkatan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Dengan demikian, investasi dalam pengembangan manusia - seperti peningkatan gizi anak dan program-program pendidikan berkualitas - harus menjadi agenda prioritas yang tidak dapat ditunda. Tentu saja, inisiatif pendidikan yang diusulkan oleh Prabowo ini akan menandai babak baru dalam sejarah politik Indonesia, menciptakan narasi bahwa seorang pemimpin dengan latar belakang militer dapat menjadi pelopor dalam revolusi pendidikan. Seperti yang diungkapkan Prabowo, 'bidak Raja adalah Rakyat'. Dalam konteks pendidikan, rakyat yang berpengetahuan adalah pertahanan terbaik bagi negara ini.