Gambar: ANTARA/Anadolu/py

WHO Bekerja Sama Dengan Arab Saudi Untuk Menerbitkan Kartu Kesehatan Haji

Selasa, 22 Okt 2024

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Senin, 21 Oktober, mengumumkan kerjasama dalam bidang kesehatan digital dengan Arab Saudi melalui inisiatif kartu kesehatan Haji, yang ditujukan untuk mendukung sekitar 3 juta umat Muslim yang akan melaksanakan ibadah Haji.

Kartu kesehatan Haji merupakan alat kesehatan digital yang dikembangkan dalam Jaringan Sertifikasi Kesehatan Digital Global WHO, memanfaatkan infrastruktur kunci publik untuk menyimpan informasi kesehatan penting secara aman. Informasi tersebut mencakup kebutuhan pengobatan jamaah, alergi, status imunisasi, serta kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya, sebagaimana dinyatakan oleh badan PBB tersebut.

Jamaah diizinkan untuk membagikan informasi kesehatan mereka kepada penyedia layanan medis yang berwenang, sehingga memastikan akses terhadap ringkasan pasien yang akurat dan terkini. Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi perawatan kesehatan yang dipersonalisasi dan berkualitas tinggi selama pelaksanaan ibadah haji, menurut pernyataan tersebut.

"Hari ini menandai langkah signifikan dalam dukungan WHO kepada Negara Anggota untuk memperluas akses terhadap alat kesehatan digital yang lebih aman dan berfokus pada individu, sehingga masyarakat dapat meningkatkan akses mereka terhadap perawatan kesehatan yang berkualitas kapan saja dan di mana saja mereka membutuhkannya," ungkap Kepala Ilmuwan WHO, Jeremy Farrar, dalam pernyataan tersebut.

"Kami mengapresiasi kerjasama yang luar biasa dengan Kerajaan Arab Saudi, negara-negara peserta, serta Kantor Regional WHO untuk Mediterania Timur, dan berharap dapat terus memberikan dukungan dalam membangun kapasitas dan infrastruktur di negara-negara yang beralih ke sistem kesehatan yang lebih digital," tambah Farrar.

Ibadah haji merupakan "ziarah terbesar" di dunia, yang menarik hampir 3 juta Muslim dari lebih dari 180 negara setiap tahunnya untuk melaksanakan ibadah di Mekkah, Arab Saudi.

WHO menekankan bahwa fase uji coba yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 menunjukkan bahwa praktik ini dapat meningkatkan keselamatan dan kualitas perawatan bagi para jemaah selama pelaksanaan haji.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.